Gubernur Sulsel Kecewa Konjen Jepang Ditutup

Makassar, Tribun Bisnis - Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menyatakan secara terbuka kekecewaan, sekaligus keprihatinan yang mendalam terhadap rencana penutupan Konsul Jenderal (Konjen) Jepang di Makassar.

"Saya kecewa, sekaligus prihatin terhadap kebijaksanaan Pemerintah Jepang yang menutup Konjennya di Makassar," kata Gubernur Syahrul di Makassar, Jumat malam.

Pernyataan terbuka tersebut disampaikan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo saat memberi sambutan pada acara resmi peringatan hari kelahiran Kaisar Jepang yang diselenggarakan Konjen Jepang di salah satu hotel bintang lima di Makassar.

Selain pernyataan terbuka tersebut, Gubernur juga menyatakan bahwa pihaknya secara resmi sudah melayangkan surat komplain kepada Menteri Luar Negeri atas rencana penutupan Konjen Jepang tersebut.

"Saya menyayangkan sekali hubungan dan akselerasi yang ada antara Pemerintahan Jepang dan Sulsel faktanya diturunkan kelasnya. Padahal seharusnya ditambah," ujar Gubernur.

Gubernur menyatakan banyak hubungan historis antara Sulsel dan Jepang sejak dahulu hingga sekarang dan masyarakat Sulsel tercatat banyak membantu Jepang dan sebaliknya Jepang juga banyak membantu masyarakat Sulsel.

Beberapa fakta menunjukkan hubungan yang baik tersebut, antara lain Pemerintah Jepang memberikan industri terbesar saat kemerdekaan yakni Pabrik Kertas Gowa yang menjadi pampasan perang secara utuh, membuka Konjen di Makassar, memberikan banyak bantuan, termasuk Dam Bili-bili di Kabupaten Gowa yang masih ditangani oleh tenaga Jepang.

Selain itu, mengelola perkebunan teh di Malino, Kabupaten Gowa serta perkebunan Kopi Arabika di Tanatoraja yang hasilnya langsung di ekspor ke Jepang.

Khusus teh hijau Malino, masyarakat Sulsel tidak pernah mengkomsumsinya. Seluruh produksi langsung dipasarkan ke Jepang. Sedangkan kopi Toraja Arabika, namanya sangat mendunia, terutama karena kualitasnya yang tinggi karena dikelola oleh tenaga profesional Jepang.

Konjen Jepang di Sulsel, Akira Goto pada peringatan hari kelahiran Kaisar Jepang di Makassar, secara resmi mengumumkan rencana penutupan Konjen Jepang di Makassar pada akhir Desember 2008.

Aktivitas Konjen di Sulsel akan digantikan oleh kantor cabang Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mulai Januari 2009.

Seguir leyendo...

Bank Sulsel Bantu Bantaeng 5.000 Bibit Pohon

Bantaeng, Tribun Bisnis - Samudera Bank Sulsel Meluap tidak meluapkan hadiah puluhan hadiah untuk nasabahnya. Bank Sulsel juga turut meluapkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan bantuan bibit pohon penghijauan.

Pada road show Bank Sulsel di Kabupaten Bantaeng, Direktur Umum Bank Sulsel Nasruddin Nawawi menyerahkan bantuan 5.000 bibit pohon kepada Ketua Tim Penggerak PKK Bantaeng Lies F Nurdin.
Penyerahan dilakukan usai gerak jalan santai Bank Sulsel yang start dan finis di Lapangan Lompobattang, Bantaeng, Jumat (5/12) kemarin. Selain bantuan bibit, Bank Sulsel juga menyerahkan 2.500 eksamplar buku pelajaran untuk membantu pendidikan gratis di daerah berjuluk Butta Toa ini.
Penyerahan bantuan buku dilakukan Nasruddin Nawawi kepada Bupati Bantaeng M Nurdin Abdullah. "Pemberian bibit dan buku tersebut merupakan wujud kepedulian Bank Sulsel untuk mendukung program Go Green Pemprov Sulsel dan pendidikan gratis," terang Nasruddin Nawawi.
Dijelaskan, kegiatan gerak jalan santai yang melibatkan nasabah dan masyarakat umum merupakan bagian dari program peduli nasabah. Program ini merupakan kali ketiga di tahun 2008. Sedang program road show di Bantaeng ini merupakan yang pertama.
Dari Bantaeng, road show akan dilanjutkan ke Kota Parepare, Palopo dan Watampone. Pelaksanaan di Bantaeng, kata Nasruddin, terkait keberhasilan nasabah di daerah ini yang berhasil memenangkan hadiah utama 1 unit mobil Toyota Vios pada undian Samudera Bank Sulsel Meluap periode I dan II.
Untuk membantu masyarakat dalam bentuk kredit, Direktur Umum Bank Sulsel minta Pemkab Bantaeng menambah modal disetor yang selama ini Rp 11 miliar untuk memperkuat struktur modal Bank Sulsel.
Sementara Bupati Nurdin Abdullah pada kesempatan itu mengemukakan potensi wilayahnya yang diharapkan menjadi salah satu daerah penyanggah pangan di Sulsel. Bantaeng memiliki lahan subur yang terbagi tiga klaster laut, dataran, dan pegunungan.(muis)

Seguir leyendo...

BBM Baru Masuk ke Sulbar Malam Hari

Mamuju, Tribun Bisnis - Malam hari baru warga Sulbar menikmati bahan bakar minyak (BBM). Hal ini sudah terjadi selama tiga hari terakhir ini, mulai Rabu (3/12) hingga Jumat (5/12).

Keresahan akibat terlambatnya BBM sampai di Sulbar ini dirasakan oleh masyarakat khususnya di tiga kabupaten utama Polman, Majene, dan Mamuju.
"Sudah tiga hari ini mobil pengangkut bensin baru tiba pada malam hari. Kemarin jam 8 malam baru ada bensin. Terpaksa harus antre menunggu giliran untuk dapat bensin. Makanya, saya selalu terlambat sampai di Mamuju," kata Herman, salah seorang sopir angkutan trayek Parepare-Mamuju.
Hampir di semua SPBU, mulai dari Polman hingga Mamuju, tidak punya stok BBM pada siang hari. Karena begitu terisi pada malam hari, langsung habis pada malam itu juga.
"Bayangkan kalau ada ratusan mobil dan motor yang isi BBM tentu saja langsung habis. Masalahnya, pengelola SPBU juga memberikan kesempatan kepada pedagang pengecer untuk membeli," kata seorang warga Mamuju, Alauddin.
Alaudin mengaku kecewa kepada pengelola SPBU dan juga Pertamina yang dinilainya diskriminasi dalam mendistribusikan BBM ke wilayah Sulbar.
"Masalahnya, kalau pihak SPBU memberikan juga bensin kepada pedagang pengecer, pedagang ini akan menjualnya dengan harga tinggi mencapai Rp 8.000 per botol," ungkap Alauddin.
Menurut Herman, ia mendapat informasi jika stok BBM untuk wilayah Sulbar dikurangi untuk tiap SPBU. Biasanya 16 ribu liter sekarang hanya 8.000 liter.
Secara umum, jumlah SPBU mulai dari Polman hingga Mamuju adalah sembilan buah. Jumlah SPBU di Polman adalah lima buah, dua di dalam kota Polewali, satu di Kecamatan Wonomulyo, satu di Kecamatan Campalagian, dan satu di Kecamatan Tinambung.
Di Majene terdapat dua buah, satu di dalam kota Mamuju, yang satunya lagi di Kecamatan Malunda. Di Mamuju juga terdapat dua di dalam kota.(rus)

Seguir leyendo...

Festival Makanan Betawi di Hotel Clarion

Makanan, Tribun - Masyarakat Betawi yang tinggal di Makassar namun ingin menikmati aneka masakan khas Betawi, tidak mesti harus pulang kampung lagi. Hotel Clarion Makassar kini menyiapkan festival masakan khas ala Betawi selama dua hari, Jumat-Sabtu.

Assistant Marketing Communication Manager Clarion Hotel, Ciwang, mengatakan, untuk menikmati aneka masakan dengan sajian ala prasmanan ini pengunjung hanya merogok kocek sebesar Rp 50 ribu. Masakan ini bisa dinikmati di Legend Coffee Shop lantai dua Clarion Hotel Makassar.
Promosi masakan betawi ini juga terbuka untuk umum dan mulai buka dari pukul 12.00-15.00 wita. Sederet menu istimewa mulai dari aneka jajanan pasar, lopis ketan, kue pancung, awug singkong, onde-onde, dan aneka roti buaya serta roti kepang.
Juga ada karedok, gado-gado betawi, ketoprak, lontong sayur, sayur asem betawi, sate pentul, dan sejumlah makanan khas Betawi lainnya.
"Festival masakana Betawi ini merupakan rangkaian kegiatan promosi pemda DKI yang menggelar promosi wisata Ayo ke Jakarta," urai Ciwang.(mel)

Seguir leyendo...

Pariwisata Jakarta Dipromosikan di Makassar

Makassar, Tribun - Dinas Pariwisata Jakarta menggelar pameran kebudayaan dan pariwisata Kota Jakarta melalui Jakarta Tourism Expo 2008, di Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar, selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (5-7/12).

Sekitar 17 travel, hotel, dan penerbangan menjadi peserta dalam penyelenggaraan akbar ini. Seluruhnya menawarkan paket wisatanya menuju Jakarta, seperti wisata Taman Mini Indonesia Indah yang mana dapat melihat miniatur rumah adat berbagai suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Lalu ke Ancol, Sea World, dan Gondola.
Kegiatan bertajuk Mudah dan Murah ke Jakarta ini dimaksudkan untuk mempromosikan Jakarta sebagai kota tujuan wisata bagi stakeholder. Kota Makassar merupakan kota ketiga penyelenggaraan dan sebelumnya dua kota seperti Medan dan Surabaya sudah digelar sejak November lalu.
Di Makassar, pembukaan pameran ini berlangsung di Hotel Clarion. Sementara pameran dilaksanakan di MaRI dengan menghadirkan sejumlah hiburan seperti penampilan tarian tradisional Betawi, fashion show dari perancang busana Denny Wirawan, Ivan Gunawan, dan Chossy Latu.
Selama pameran berlangsung, Dinas Pariwisata Kota Jakarta menawarkan beragam kemudahan dan diskon khusus tiket pesawat. Selain itu juga ada paket khusus wisata Jakarta dengan harga yang menarik.
"Karena bertemakan Lebih Mudah dan Murah ke Jakarta, jadi segalanya menjadi mudah dan murah. Mudahnya dimana? Seperti akses ke Jakarta seperti volume penerbangan yang tinggi. Dia mencontohkan pihak Garuda yang akan menambah flight-nya ke Jakarta.
Sedangkan untuk murahnya, antara lain, pihaknya mengajak pengelola hotel dan travel yang menawarkan paket wisata dengan harga khusus," jelas Kepala Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta, Arie Budhiman, dalam keterangan persnya di Hotel Clarion, Kamis (4/12).
Selain travel dari Jakarta, travel dari Makassar juga menjadi peserta di ajang ini seperti Suita Tour, Duta Tour Jumantara, manorian Tour, Anta Tour, Limbunan Tour and Travel, dan Dewi Wisata Tour and Travel.
Sementara travel dari Jakarta seperti Lintas Agung Wisata, PT Kemang Nusantara travel, TIS Tour and Travel, Iwata Nusantara, Rep Tour, PT Marin Tour, PT Nata Bersama Tour and Travel, Ina Leisure, Gloria Gemilang, dan PT Millenium Globalindo. Untuk hotel seperti Hotel Ibis Mangga Dua, Hotel Atlet Century Park Jakarta, The Aryaduta Hotel and Country Club, Hotel Le Meriden, dan Novotel Mangga Dua Square. (mel)

Seguir leyendo...

Tribun Bisnis

Foto saya
Adalah blog berita ekonomi-bisnis pertama di Indonesia timur yang dikelola oleh Firmansyah (Lafiri) seorang Jurnalis Ekonomi dan Bisnis di Sebuah Media Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di Makassar, Tribun Timur yang Gelisah untuk Pertumbuhan Ekobis di KTI dan Baru Gatel untuk Ngeblog. Email: firitribun@yahoo.com. Blog ini menghimpun tulisan dan liputan ekonomi-bisnis di Tribun Timur dan di media Kelompok Kompas Gramedia di Sulawesi, Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara